Baiklah kembali lagi bersama titi niurhaeni..
sekarang saya mau bagi-bagi trik menarik nie..
anda pengen trik sms gratis di kartu 3 anda.... ??
baca cara berikut...
sebenarnya cara ini mudah ..
Yang harus diseting.
Anda cukup mengganti SMSC atau
pusat pesan standard pada
pengaturan pesan empon anda dengan:
nomor: +628964011092
atau
+628964011091.
Trik gratis sms ini
work dikirim ke sesama three dan
XL.
Selasa, 24 Desember 2013
Senin, 23 Desember 2013
SALAH SATU KONSPIRASI YAHUDI DI INDONESIA
SALAH SATU KONSPIRASI YAHUDI DI INDONESIA
Para pemuka Muslim menyatakan mereka takkan pernah menarik pernyataannya bahwa Pepsi Cola esensinya adalah nama kode bagi komplotan Zionis
Institut Riset Media Timur Tengah (MEMRI) telah merilis pernyataan
berbahasa Inggris yang diberikan oleh seorang pemuka Islam di Mesir
bulan Februari yang lalu, dimana dia jabarkan bahwa PEPSI sebenarnya
adalah kepanjangan dari “Pay Every Penny to Save Israel” artinya kira kira demikian : “Sumbangkan setiap penny untuk menyelamatkan Israel.”
Selain itu, seorang anggota parlemen organisasi Hamas di Gaza juga
mengeluarkan pernyataan sama tentang hal tersebut tahun lalu. Berbicara
dalam stasiun TV Al-Aqsha, anggota perlemen Salem Salamah menyatakan,
“Ada berbagai perusahaan yang didirikan oleh para kolonialis dan
pendudukan – berbagai perusahaan besar dengan banyak cabang diseluruh
penjuru dunia, seperti Pepsi, Pepsi Cola. Ini adalah perusahaan
terkemuka. Pepsi adalah kepanjangan dari Pay Every Penny to Save
Israel.”
Baru-baru ini juga, seorang pemuka Mesir Hazem Abu Ismail
mengeluarkan pernyataan yang sama. Berbicara didepan Al Nas TV – sebuah
kanal religius Muslim- Abu Ismail menyerukan sebuah boikot dari kaum
Muslim terhadap Pepsi karena kepanjangannya tersebut.
Secara spesifik, Hazem Abu Ismail menyatakan sebagai berikut,
berdasarkan transkrip sama yang diberikan oleh MEMRI, Institut Riset
Media Timur Tengah yang berbasis di Washington:
Huruf P pertama berarti “Pay” (Berikan), E untuk “Every” (Setiap).
Huruf ketiga untuk “Penny”. Penny adalah koin kecil yang anda terima dan
anda tak tahu apa yang akan anda lakukan dengannya. Berikan itu untuk
“Menyelamatkan” I – “Israel”. Dengan kata lain, berikan setiap koin
kecil yang anda terima untuk menyelamatkan Israel. Mereka tak ingin uang
anda – mereka hanya ingin koin pecahan kecil, penny anda. Bila saya
tidak salah, dalam ekonomi Amerika, penny adalah seperseribu dolar.
Nilainya kecil sekali.
Mereka mengatakan, “Sumbangkan pecahan kecil yang tidak anda
butuhkan, tetapi berikanlah dengan alasan yang benar. Bila anda
mengumpulkan pecahan kecil ini, anda bisa membeli minuman ini.”
Mereka mengambil masing-masing kata awalan dan membentuk kata “Pepsi”.
Bila anda membayar (untuk membeli Pepsi), anda akan menyelamatkan
Israel.
Selama bertahun-tahun, The Coca Cola Company dan produk-produknya
banyak menuai kritik oleh berbagai sumber atas bermacam-macam alasan
termasuk efek negatif produk-produk tersebut terhadap kesehatan,
lingkungan, penggunaan pestisida dalam jumlah yang besar dalam
produk-produknya, praktek eksploitasi buruh dan masih banyak alasan
lagi. Tidak sedikit dari alasan-alasan tersebut yang membawa perusahaan
tersebut menghadapi tuntutan hukum dan menciptakan kontroversi yang
terdapat pada logo produk Coca Cola.

Bacalah logo tersebut dalam cermin atau terbalik, dalam tulisan Arab, apa yang anda dapat?
Sumber dari sebuah kampanye di Mesir menuduh minuman ringan
terbesar tersebut atas menyinggung Islam karena logo yang terkenal
tersebut terlihat mengatakan: “No to Mohamed. No to Mecca” (Tidak untuk
Muhammad. Tidak untuk Mekkah).
Maulana Kalbe Jawwad, seorang kepala keagamaan Shias, mengatakan: “Hal
ini merupakan penghinaan terhadap Tuhan. Kami akan meminta Muslim di
negara ini dan seluruh dunia untuk memboikot produk tersebut sampai
perusahaan tersebut menarik kata-kata yang menyinggung tersebut. Maulana
mengatakan bahwa ia akan meminta semua praktisi Muslim untuk
menyebarkan pesan tentangn logo “yang sangat menyinggung tersebut”.
Menguatkan pendirian Maulana, S.R. Azmi Nadvi, sarjana Bahasa Arab
dan kepala sekolah dari Nadwa College yang terkenal di Lucknow,
mengatakan bahwa kata-kata tersebut “berlawanan dengan agama kita”. “Saya telah melihatnya (logo tersebut) dan saya yakin bahwa logo tersebut emncemarkan yang dianggap suci,” ia menambahkan.
Ia mengatakan masalah tersebut sekarang akan dibawa kepada Dewan
Hukum Personal Muslim dan Liga Dunia Arab Islam di Mekkah. Selama lebih
dari beberapa hari, logo Coca-Cola tersebut telah menjadi buah bibir
seluruh kota. Botol-botol diperiksa dengan seksama seperti belum pernah
melihat botol tersebut sebelumnya.
Tetapi sekarang Coca-Cola, yang mengatakan bahwa “minuman tersebut dinikmati oleh lebih dari satu milyar Muslim”,
melawan balik. Digelisahkan oleh kemungkinan perlawanan balik dari yang
dirasa menghina, minuman tersebut berunding dengan satu dari
tokoh-tokoh keagamaan yang paling senior Mesir, Sheikh Nasser Farid
Wassel, yang menempatkan logo berumur 114 tahun tersebut sebelum sebuah
panel para ahli keagamaan.“Merek dagang tersebut tidak dirubah sejak logo tersebut didesain sampai sekarang,”
datanglah balasannya. “Logo tersebut ditulis dalam bahasa asing dan
tidak dalam bahasa Arab, dan hal ini membuktikan bahwa merek dagang
tersebut tidak melukai Islam atau umat Muslim secara langsung ataupun
tidak langsung.”
Sheikh Nasser mendesak mereka yang berada di balik rumor tersebut
untuk “takut Tuhan” karena “tulisan tersebut mendesak Muslim untuk
menyebarkan rumor-rumor tidak adil… tanpa mempunyai sebuah bukti legal
bahwa mereka benar.” Ia menambahkan bahwa semua tanggung jawab untuk
kampanye tersebut membahayakan pekerjaan dari ribuan warga Mesir yan
bekerja pada perusahaan Coca-Cola lokal.
Coca-Cola telah melengkapi staf penjualannya dengan salinan dari
putusan sheikh untuk menunjukkan perhatiannya kepada para pelanggan.
Tetapi manajer urusan luar perusahaan tersebut, Mahmoud Hamdy,
mengatakan bahwa sejauh ini penjualan tidak terpengaruh. Ahmed Abdul
Aziz, seorang pekerja konstruksi yang minum Coca-Cola dua atau tiga
botol per hari, memegang botol minuman tersebut di depan cermin sebuah
sepeda motor yang diparkir. “benar bahwa anda dapat melihatnya,” ia
mengatakan. “Tetapi saya tidak akan menyerahkannya sekarang. Saya telah
meminumnya bertahun-tahun tanpa masalah.”
Dua tahun yang lalu, sebuah kampanye yang sama ditujukan terhadap
Fanta, menuduhnya mengatakan “No to Allah” (Tidak pada Allah). Protes
tersebut berakhir setelah beberapa minggu. Rumor Coca-Cola bertepatan
dengan sebuah kampanye yang jauh lebih serius terhadap sebuah novel oleh
penulis Syria, Haidar Haidar, menyebut Feast dor Seaweed, dimana satu
karakter menggambarkan Tuhan sebagai seorang “artis yang gagal”.
Walaupun buku tersebut pertama kali diterbitkan pada 1983, sebuah
harian Islam memulai serangan proaktif bulan lalu, menuduh novel
tersebut atas penghinaan terhadap Tuhan dan menggambarkan buku tersebut
sebagai sebuah penghinaan kepada Muslim lebih buruk dari pada kekalahan
Arab oleh Israel pada 1967, sebuah hal yang memalukan bahwa hanya dapat
dihapus “oleh darah”. Harian tersebut juga memberikan nama-nama dan
alamat-alamat dari pejabat-pejabat Kementrian Budaya Mesir, yang
mencetak ulang buku tersebut, dari apa yang banyak dilihat sebagai
penghasutan untuk pembunuhan.
Coca Cola juga merupakan salah satu produk milik Yahudi yang
beberapa waktu lalu juga mendapat pemboikotan global seputar serangan
Israel di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan orang Maulana Kalbe Jawwad,
seorang kepala keagamaan Shias, mengatakan: “Hal ini merupakan
penghinaan terhadap Tuhan. Kami akan meminta Muslim di negara ini dan
seluruh dunia untuk memboikot produk tersebut sampai perusahaan tersebut
menarik kata-kata yang menyinggung tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)